KANALAKATA.COM,PALU – 5 Maret 2025 Forum Pelajar Palu mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aktivitas pertambangan di kawasan Poboya yang dinilai tidak memperhatikan faktor lingkungan serta potensi ancaman bencana alam. Kritik ini sejalan dengan berbagai masukan dari kelompok pemerhati lingkungan yang sebelumnya juga telah menyoroti masalah serupa.
Abdurrahman, yang biasa disapa Revan, menyampaikan keprihatinannya terkait penggunaan teknologi dalam proses pertambangan yang direncanakan. Menurutnya, mengingat Kota Palu berada dalam kawasan rawan gempa tektonik, penerapan teknologi tersebut seharusnya harus lebih hati-hati dan memperhatikan kondisi geologi daerah.
“Teknologi yang akan digunakan dalam proses pertambangan ini tidak mempertimbangkan kondisi geologi Kota Palu yang masih berada dalam ancaman gempa tektonik. Ini bisa berbahaya dan terkesan tidak memperhitungkan dampak jangka panjang,” tegas Revan.
Selain itu, rencana pemindahan alur sungai yang berada di sekitar area pertambangan juga menjadi sorotan. Forum Pelajar Palu menilai kebijakan tersebut dapat mengabaikan potensi dampak terhadap lingkungan serta kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat.
“Sungai adalah sumber utama air bersih bagi masyarakat dan kebutuhan vital untuk pertanian. Jika alur sungai dipindahkan, masyarakat akan kesulitan mengakses air, yang pastinya berdampak besar pada kehidupan mereka. Kami sangat khawatir ini akan menambah beban sosial-ekonomi di wilayah ini,” tambahnya.
Sebagai generasi yang akan mewarisi masa depan, Forum Pelajar Palu menegaskan bahwa mereka berhak untuk menyuarakan kekhawatiran terkait kebijakan yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama mengingat sejarah bencana alam yang pernah melanda Kota Palu.
“Generasi mendatang berhak mendapatkan jaminan akan keamanan dan kenyamanan hidup tanpa ancaman bencana alam. Kami tidak ingin apa yang dilakukan hari ini justru memperburuk dampak bencana di masa depan,” pungkas Revan.
Forum Pelajar Palu berharap agar pihak terkait, baik pemerintah maupun perusahaan yang terlibat, untuk mempertimbangkan kembali kebijakan mengenai pertambangan di Poboya dengan lebih mengutamakan keselamatan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.***
